#KlubStartup
Rabu, 06 Januari 2010
Bacamanga.web.id - Baca Manga Online
Kunjungi Bacamanga - Baca Manga online di http://bacamanga.web.id
PENDIDIKAN: Wuahh... Siapa Mau Beasiswa dari Depdiknas?
Penyusunan program beasiswa diakui oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) sebagai program yang juga sudah terlaksana seratus persen.
Depdiknas sudah menyediakan beasiswa untuk lebih dari tiga juta siswa dan mahasiswa yang kurang mampu. Demikian hal itu menjadi salah satu paparan Mendiknas Mohammad Nuh dalam jumpa pers Serapan Anggaran 2009, Evaluasi Program Kerja 100 Hari, serta Program Kerja 2010, di Depdiknas, Jakarta, Selasa (5/1/2010).
Beasiswa tersebut, lanjut Nuh, menjadi agenda utama untuk tahun anggaran 2010. Mendiknas mengatakan, anggaran yang disediakan mencapai Rp 1,5 triliun untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi.
Selain besarnya jumlah beasiswa itu, Depdiknas juga telah menyiapkan Program Beasiswa Bidik Misi sebagai salah satu program 100 Hari Depdiknas. "Tetapi jumlah ini tidak termasuk Program Bidik Misi yang sebesar Rp 200 miliar untuk 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu,&q uot; ujar Nuh.
Nuh mengatakan, beasiswa bagi masyarakat kurang mampu ini, adalah realisasi dari program besar non-diskriminatif. Program ini, menurutnya, untuk memutus mata rantai kemiskinan.
"Tidak ada biaya apapun, ini bebas, free, bebas pendaftaran, SPP, bebas biaya hidup, semuanya kita siapkan," jelasnya.
Untuk itu, Mendiknas menambahkan, mulai awal 2010 ini para siswa yang memiliki ketidakmampuan secara finansial namun berpotensi baik di bidang akademik untuk masuk perguruan tinggi negeri, bisa segera proaktif mendatangi perguruan tinggi yang menjadi tempat pemberian beasiswa.
Dikutip dari: http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/05/19425212/Wuahh....Siapa.Mau.Beasiswa.dari.Depdiknas.
Pendapat Saya:
Berbagai langkah telah dilakukan Depdiknas untuk memberikan keringanan pada siswa-siswi berbakat yang berasal dari keluarga kurang mampu. Salah satunya yaitu dengan "Pemberian Beasiswa" kepada mereka yang kurang mampu ini. Mohammad Nuh sebagai menteri pendidikan yang baru, dalam upayanya merealisasikan program 100 harinya terus melakukan berbagai langkah positif untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia ini.
Semoga program beasiswa ini dapat segera terealisasikan dan dijalankan dengan baik dan benar sehingga masyarakat kurang mampu yang memiliki potensi pendidikan yang besar dapat turut menikmati pendidikan di jenjang sekolah maupun perguruan tinggi.
Selasa, 05 Januari 2010
PENDIDIKAN: Wah... Ada Dua Pilihan UN Ulangan!
Para peserta ujian nasional atau UN yang tidak lulus karena belum memenuhi rata-rata 5,5 untuk semua mata pelajaran yang diujikan bisa mengikuti UN ulangan. Peserta bisa memilih untuk mengulang sebagian atau semua mata pelajaran yang nilainya di bawah 5,5.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi di Jakarta, Rabu (30/12/2009), menjelaskan, adanya UN ulangan untuk memberi kesempatan bagi peserta yang tidak lulus pada pelaksanaan UN utama atau UN susulan.
"Peserta yang ikut UN ulangan bisa memilih apakah hanya mau mengulang sebagian atau semua mata pelajaran yang nilainya di bawah 5,5. Nilai yang dipilih tentu saja yang tertinggi," kata Djemari.
Berdasarkan ketentuan di dalam prosedur operasi standar (POS) UN SMP dan SMA sederajat tahun ajaran 2009/2010, syarat kelulusan UN adalah peserta memiliki rata-rata 5,5 untuk semua mata pelajaran yang diujikan. Untuk mencapai rata-rata minimal itu, peserta bisa memiliki nilai minimal 4 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
"Pada saat hendak mendaftar UN ulangan, peserta bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah masing-masing. Pilihan diserahkan sepenuhnya kepada siswa, apakah hanya mau mengambil sebagian atau semua mata pelajaran yang nilainya di bawah 5,5. Yang penting nilai minimal 4 yang diperbolehkan hanya untuk dua mata pelajaran," ucap Djemari.
Pelaksanaan UN ulangan nantinya diatur oleh dinas pendidikan setempat. Lokasi UN ulangan dipusatkan di beberapa sekolah yang ditetapkan penyelenggara ujian daerah.
Siswa SMA jurusan IPA akan menghadapi ujian Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, dan Biologi. Jurusan IPS akan diuji Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
Adapun jurusan Bahasa mengikuti ujian Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika , Sastra Indonesia, Sejarah Budaya/Antropologi, dan bahasa asing. Sementara itu, siswa SMP menghadapi ujian Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA.
Perguruan tinggi
Mulai penyelenggaraan UN SMA/MA tahun ini, peran perguruan tinggi dalam pelaksanaan UN sangat besar. Pelaksanaan dan pengawasan UN SMA/MA diberikan kepada perguruan tinggi dalam rangka memperbaiki kredibilitas pelaksanaan UN.
Pasalnya, BSNP dan pemerintah meminta perguruan tinggi untuk memakai hasil UN SMA/MA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru. Ketentuan tersebut masih sulit diterima perguruan tinggi dengan alasan hasil UN belum bisa dipercaya akibat adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan UN.
Dikutip dari: http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/04/08591362/Wah....Ada.Dua.Pilihan.UN.Ulangan.../
Pendapat saya:
Dan "UN Ulangan" ini merupakan salah satu solusi pemerintah kita dalam menyikapi problematika pendidikan yang paling mendasar di negeri kita ini. Diharapkan dengan adanya UN Ulangan ini, paling tidak bisa mengurangi beban para siswa-siswi dalam menyelesaikan masa 3 tahun pendidikan mereka. Namun dibalik semua itu, kredibilitas pelaksanaan UN Ulangan masih dipertanyakan apakah akan memiliki ijazah dengan para siswa yang lulus murni atau tidak.
Solusi lainnya yang dilakukan oleh Diknas dan Pemerintah yaitu dengan meningkatnya peran Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan dan pengawasan UN tahun ini dalam rangka meningkatkan kredibilitas UN di mata Perguruan Tinggi. Diharapkan dengan adanya kerja sama antara pihak Pemerintah dengan Perguruan Tinggi ini, akan membuat pihak Perguruan Tinggi untuk lebih mempertimbangkan hasil UN sebagai syarat "Penerimaan Mahasiswa Baru" baik di PTS maupun di PTN.
UN bagi saya sendiri memang merupakan suatu bukti betapa lemahnya sistem pengawasan pelaksanaan ujian di negara ini. Jujur saja, dalam pengalaman pribadi saya menjalani proses pelaksanaan Ujian Nasional baik di jenjang SMP maupun SMA, saya dapat melihat secara langsung berbagai kecurangan yang terjadi baik dari dalam maupun dari luar sekolah. Dan mungkin tidak hanya saya, melainkan sejumlah siswa-siswi lainnya pasti punya pengalaman yang serupa. Oleh karena itu, langkah-langkah dan solusi yang tepat guna perlu dilakukan oleh Pemerintah dan Diknas negara ini untuk memperbaiki citra pendidikan di Indonesia.
Pada akhirnya, kita sebagai "Generasi Pelurus Bangsa" (Pelurus bukan Penerus), berharap akan munculnya langkah-langkah edukatif yang mampu dicanangkan oleh pemerintah kita untuk menuntaskan kontroversi sistem pendidikan di negara Indonesia ini. Dan tidak ada salahnya jika kita berandai-andai suatu hari nanti kita akan menjadi Bangsa yang diperhitungkan di mata dunia. Terus berharap.
KESEHATAN: Mengapa Pria Hobi Melihat Situs Porno?
Bukan rahasia lagi kalau banyak pria suka menyaksikan materi pornografi. Menurut survei Tracking Survei tahun 2004 oleh the Pew Internet & American Life Project, 26 persen pria pengguna internet sering mengakses situs khusus pria dewasa. Bandingkan dengan wanita, hanya tiga persen yang punya kebiasaan serupa.
Hobi seorang pria pada materi pornografi ini sering kali menimbulkan reaksi khawatir dari pasangannya.