#KlubStartup

Sabtu, 27 Februari 2010

Belajar Pemrograman Python (2) : Lebih Dekat dengan Python

Setelah sebelumnya kita berkenalan dengan python dan menengok interactive shellnya, kali ini kita coba praktek menulis sebuah program dengan code python di Ubuntu 9.04.

Kita akan melihat lebih dekat bagaimana struktur sebuah program python. Copy source code berikut:

def buildConnectionString(params):
“”"Build a connection string from a dictionary of parameters.
Returns string.”"”
return “;”.join(["%s=%s" % (k, v) for k, v in params.items()])
if __name__ == “__main__”:
myParams = {”server”:”mpilgrim”, \
“database”:”master”, \
“uid”:”sa”, \
“pwd”:”secret” \
}
print buildConnectionString(myParams)

Lalu simpan dengan nama odbchelper.py di folder yang kamu inginkan.

Karena python adalah sebuah interpreter, maka kamu ga perlu compile source code tersebut. Python akan segera menginterpretasikan source code. Cara menjalankan program python yang kita buat di atas tadi adalah dengan membuka Terminal terlebih dulu. Masuk ke directory tempat kamu menyimpan source code odbchelper.py tadi, trus untuk menjalankannya ketik
python ./odbchelper.py
Trus tekan ENTER. Nah tampilan hasilnya seperti di bawah ini
pwd=secret;database=master;uid=sa;server=mpilgrim

Woke2, yuk kita review sejenak beberapa bagian dari source code Python tersebut.

- Python memiliki fungsi seperti bahasa pemrograman lainnya, namun tidak memiliki file header yang terpisah seperti pada C++ atau interface/implementation sections pada Pascal. Ketika kamu membutuhkan sebuah fungsi, tinggal deklarasikan saja, pada source code di atas fungsi yang dideklarasikan adalah
def buildConnectionString(params):
Ingat, keyword def pada code tersebut menandai permulaan deklarai fungsi, diikuti dengan nama fungsi –> jadi nama fungsi pada code di atas adalah buildConnectionString, kemudian diikuti oleh argumen dalam tanda kurung –> argumennya adalah params. Apabila terdapat multiple arguments harus dipisahkan dengan tanda koma.
- Fungsi dalam python tidak mendefinisikan datatype return valuenya. Setiap fungsi dalam Python akan mengembalikan sebuah nilai, terdapat null value jika tidak ada return statement yang didefinisikan.
- Pada Python tidak dikenal adanya subroutines (subroutines adalah sejenis fungsi namun tidak mengembalikan nilai, terdapat pada pemrograman VB).
- Argumen dalam python tidak didefinisikan type datanya. Dalam Python, variabel-variabel tidak ditulis secara eksplisit.

Untuk tahu lebih jauh perbandingan Python dengan bahasa pemrograman lainnya, baca nih:
1. Statically typed language
Sebuah bahasa dengan tipe ini ditentukan pada waktu compile. Sebagian besar bahasa statis menjalankan hal ini dengan memaksa kamu untuk mendeklarasikan semua variabel dengan type datanya masing-masing. Java dan C adalah contoh bahasa statis.
2. Dynamically typed language
Sebuah bahasa dengan tipe ini ditentukan saat waktu eksekusi; lawan dari tipe bahasa statis. VBScript dan Python adalah tipe bahsa dinamis, karena keduanya menentukan sendiri tipe sebuah variabel ketika kamu pertama kali memberikannya sebuah nilai.
3. Strongly typed language
Sebuah bahasa dengan tipe ini selalu enforce (memaksa). Java and Python adalah tipe strongly typed ini. Jika kamu memiliki sebuah integer, kamu tidak dapat memperlakukannya seperti layaknya sebuah string tanpa mengubahnya secara ekplisit.
4. Weakly typed language
Sebuah bahasa dengan tipe ini dapat melakukan ignored; lawan dari strongly typed. VBScript adalah contoh weakly typed. Dalam VBScript, kamu dapat menggabungkan string ‘12′ dan integer 3 untuk mendapatkan string ‘123′, kemudian memperlakukannya sebagai sebuah interger yaitu 123, tanpa konversi secara eksplisit.
Jadi Python adalah dynamically typed dan strongly typed.

Ok, gitu dulu. Ketemu lagi di postingan selanjutnya.


Sumber: http://himaster.co.cc/?p=26

1 komentar:

Twitter Bird Gadget